Nike Ardilla - Queen of Indonesian Rock
09 April 2015
Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla lahir di Bandung, Jawa Barat 27 Desember 1975 dari pasangan Raden Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Dia adalah penyanyi rock Indonesia dan dijuluki sebagai Ratu Rock Indonesia (Queen of Indonesian Rock) atau Lady Rocker.
19 Maret 1995, kurang lebih jam 06.15 pagi Nike Ardilla meninggal dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru metalik dengan plat nomer D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE Martadinata. Diperkirakan Nike meninggal seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakaan mengungkapkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun baru saja kembali dari diskotik Polo.
Isu-isu negative seputar kematiannya berkembang seperti menyebutkan Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk tapi kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan. Sofiatun mengungkapkan Nike hanya meminum orange jus dan hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alcohol dalam tubuh Nike. Ada kesimpangansiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi jam 3 pagi tapi saksi lain mengatakan bahwa waktu kejadian jam 05.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah jam 06.15 pagi. Nike ardilla dimakamkan sore itu juga/ diantar oleh ribuan penggemarnya dan artis ibu kota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah didepannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft dan membanting setir terlalu kiri sehingga menghindari sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pager beton bak sampah di kantor usaha pribadi di jalan RE. Martadinata dan Nike menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Nike mengawali karirnya dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser music Deddy Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai pada tahun 1987, ibunya memboyong Nike ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musik Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Disana dia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores, Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang berjudul Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500 ribu kopi. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang berjudul Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa dan terjual dengan angka fantatis yaitu 2 juta unit. Selanjutnya album-album Nike menjadi best seller, Album rekaman terakhir Nike Ardilla disaat hidupnya yang berjudul Sandiwara Cinta terjual sampai menembus angka 3 juta kopi dan 5 juta copy season.
Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987. Dan juga menjadi pameran utama di film Ricky Nakalnya Anak Muda bersama almarhum Ryan Hidayat tahun 1990 terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Selain sukses dalam beberapa sinetron, Nike Ardilla juga mengawali karirnya sebagai model terbukti menjadi pemenang favorit dalam ajang Gadis Sampul 1990. Karir Nike ardilla secara harfiah terbilang singkat 1989 – 1995 hanya 6 tahun tapi dalam waktu singkat karirnya begitu cemerlang. Penghargaan industri musik untuk kategori album terlaris selalu dimenangkannya, bahkan Nicky Astria dan Anggun pun tidak bisa berkutik dibuatnya. Album terlaris sepanjang sejarah bermusik Anggun, tua-tua keladi dikalahkan di ajang BASF Awards 1990 kategori best selling album yang dimenangkan Nike Ardilla untuk Bintang Kehidupan.
Nama Nike Ardilla justru menjulang saat kematiannya, publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir “ In Dead She Soared” atau “dalam Kematian Dia Bersinar”. Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla fansclub melakukan ritual khusus setiap tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung. Di Bandung tepatnya di jalan Soekarno hatta ada sebuah museum, dimana semua barang-barang Nike tersimpan disana seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replica kamar Nike Ardilla. Saking terkenalnya di Sulawesi Barat ada rumah makan dengan nama Rumah Makan Nike Ardilla yang berlokasi Wonomulyo, Polewali Mandar dan setiap harinya di rumah makan ini diputarkan lagu-lagu Nike.