Mencicipi empuknya sate tempo dulu di Warung Sate Gebug Malang

16 November 2016

Para pecinta kuliner tempo dulu di Malang pasti sudah tak asing lagi dengan Warung Sate Gebug yang ada di daerah Kayu Tangan. Warung di bilangan Basuki Rahmat ini sudah berdiri sejak tahun 1920-an dan masih jadi tempat makan favorit warga Malang.

Karena tempatnya tidak besar dan terselip di antara deretan toko modern yang lebih mencolok, mungkin warga luar Malang yang ingin menjajal makan di sini agak sulit menemukannya. Cara paling mudah untuk memastikan lokasi Warung Sate Gebug adalah mencari restoran cepat saji McDonald's Kayu Tangan yang berdiri tepat di sebelah warung.

Bersantap di sini serasa kembali ke Malang pada tahun 1950-an. Tempat makannya khas, berupa gardu listrik lawas yang disulap jadi kedai bernuansa hijau tua. Bagian dalamnya pun menampilkan kekhasan bangunan zaman dulu. Di salah satu sudut bahkan masih ada pajangan radio mono yang populer beberapa dekade lalu. Tak heran banyak tamu berusia lanjut yang datang ke sini untuk berwisata kuliner sekaligus nostalgia.

Warung Sate Gebug menyajikan menu berbahan dasar daging sapi, yaitu soto, sop, rawon, dan sate. Yang jadi andalan adalah sate gebugnya.Tak seperti sate pada umumnya, di sini daging sapi digebug alias dipukul-pukul sampai lunak tetapi tidak putus, baru kemudian dibakar dengan bumbu kecap dan rempah. Setelah matang, sate disajikan bersama nasi hangat dan semangkuk bumbu kecap yang agak pedas.

Pemilik warung punya cara yang unik buat menginstruksikan pesanan kepada juru masak, yaitu dengan cara membunyikan lonceng yang tersambung tali. Setelah itu barulah sate dimasak di samping kedai. Sementara sop, rawon, soto, dan minuman disiapkan sendiri oleh pemilik.

Si pemilik warung sendiri yang mengantarkan pesanan ke meja pelanggan. Kalau masih kurang lauk, di setiap meja tersedia piring berisi mendhol pipih yang renyah.

Sate gebug ini dibanderol dengan harga Rp18.000per tusuk. Cukup mahal memang, tetapi karena ukurannya yang besar biasanya para pelanggan sudah puas dengan satu tusuk saja.

Meskipun dari luar terlihat tidak banyak kendaraan yang parkir, warung ini sudah ramai sejak pagi. Menurut Bu Cipto, sang pemilik kepada Merdeka.comwarung ini buka mulai pukul 7.30 hingga16.30Banyak pelanggan yang membawa keluarga untuk sarapan di sini.

 

Tantri Setyorini

https://www.merdeka.com/gaya/mencicipi-empuknya-sate-tempo-dulu-di-warung-sate-gebug-malang.html