Rinto Harahap - Sang Maestro Lagu Melankolis

12 February 2015

(09/02) Penyanyi, pencipta lagu & pendiri grup musik The Mercy’s Rinto Harahap meninggal dunia akibat Infeksi paru-paru yang di deritanya. Irama melankolis & lirik-lirik yang mengundang airmata menjadi ciri khasnya dalam mencipta lagu. Sederetan penyanyi diorbitkannya termasuk Nia Daniati, Betharia Sonata, Christine Panjaitan, Iis sugiarto & Eddy Silitonga. 

Rinto Harahap, musisi berdarah Batak lahir di Sibolga pada 10 Maret 1949 ini menjadikan hobi bermusiknya sebagai pilihan hidup. Demi pilihannya, Rinto harus menentang ayah, James Harahap yang saat itu menginginkan ketiga anaknya untuk menjadi pendeta. Rinto sempat bekerja pada sebuah perusahaan besi beton di pagi, kemudian mengamen di klub malam pada malam harinya, sebelum terjun ke bisnis rekaman.

Anak ketiga dari enam bersaudara ini mulai aktif bermusik sejak duduk di bangku SMP, yang saat itu bergabung di sebuah band pop bernama Meds. Menginjak SMA tepatnya 1969, Rinto bersama kakak kandungnya, Erwin Harahap serta beberapa orang teman membentuk band The Mercys yang mengusung genre musik pop. Awal tahun 1970-an, The Mercy’s memutuskan untuk hijrah dari Medan ke Jakarta. Band ini terdiri dari Rinto, Erwin, Rizal, Charles, Reynold dan Albert Sumlang yang sempat berjaya hingga tahun 1970-an.

Setelah berkiprah dengan The Mercys, tahun 80-an Rinto dan Erwin mendirikan perusahaan rekaman yang diberi nama Lollypop. Saat itu nama Rinto Harahap tersohor sebagai pencipta lagu pop yang sukses melahirkan lagu-lagu hits. Banyak artis yang berhasil diorbitkan seperti Eddy Silitonga yang melejit berkat lagu Biar Sendiri, Rita Butar Butar lewat lagu Seandainya Aku Punya Sayap, Nia Daniati lewat Gelas-gelas Kaca serta Broery Pesulima lewat lagu Aku Begini Engkau Begitu.

Irama melankolis serta lirik-lirik yang mengundang airmata seakan menjadi ciri khas seorang Rinto Harahap dalam menciptakan lagu. Karena itu, rinto identik sebagai musisi spesialis lagu cengeng bahkan pemerintah orde baru melarang beberapa lagunya untuk dinyanyikan di televise karena dinilai kurang memberi semangat. Tapi toh Rinto masih dicari beberapa musisi yang ingin lagu-lagunya sampai-sampai rinto harahap diberi julukan “Badan Rambo Hari Rinto”.

Uniknya, Rinto menciptakan lagu mellow itu dating begitu saja bahkan ia tidak pernah menjadi teman curhat para perempuan. Selain dikenal sebagai penyanyi, Rinto juga sempat terjun ke dunia seni peran dengan bermain dalam film Seindah Rembulan tahun 1980. Akan tetapi kiprahnya sebagai aktor tak secemerlang karirnya sebagai penyanyi.

Diluar pelarangan lagu-lagunya oleh pemerintahan Soeharto, Rinto punya kisah tersendiri tentang kedekatannya dengan keluarga Cendana khususnya Tutut, putri sulung presiden RI kedua. Rinto pernah mendapat kepercayaan untuk mengisi jabatan direktur utama PT STAR (Sira Tama Agra Raya), salah satu anak perusahaan yang didirikan Tutut. Dulu, Rinto tak pernah ketinggalan untuk menghadiri nyaris setiap aktivitas yang dilakukan mbak Tutut. Misalnya, saat Tutut membuat proyek Kirab Remaja Nasional (KRN) tahun 1990, 1993 & 1996. Musisi Rinto kebagian peran menjadi pembuat Mars KRN.

Sepanjang karir sebagai pencipta lagu, Rinto sempat beberapa kali tersandung masalah hukum. Seperti saat ia di tuduh menjiplak karya milik Ahmad CB atas lagu ciptaannya yang dipopulerkan The Mercys yang berjudul injit-injit Semut. 2003, Rinto diserang penyakit stroke yang menyebabkan sebagian tubuhnya lumpuh. Karena kondisi itu pula, Rinto harus rela posisinya sebagai ketua YKCI digantikan oleh Munif Bahasuan. Segala macam pengobatan telah ditempuhnya mulai dari medis, tradisional sampai yang berbasis rohani. Kondisinya baru menunjukkan kemajuan berarti saat Rinto mengikuti senam chi tahun 2010.

2010, Sony Music merilis sebuah album bertajuk The Masterpiece of Rinto Harahap with Tohpati. Album tersebut memuat lagu-lagu karya Rinto yang diaransemen ulang oleh gitaris muda sekaligus musisi handal Tohpati. Istimewanya lagi, Astri Harahap, putri bungsu Rinto menyumbangkan suaranya di album tersebut. Selama karirnya di dunia musik sudah lebih 500 lagu yang dihasilkannya.

Berkat kontribusinya memperkaya dunia musik pop Indonesia pada maret 1982, Rinto mendapat penghargaan Anugerah Seni dari Direktorat Jenderal Kebudayaan dari Departemen P & K sebagai pencipta lagu sekaligus penyanyi yang berprestasi. Bahkan perusahaan rekaman Filipina, WEA Record pernah memberikan kepercayaan padanya untuk mengekspor lagu-lagunya. Sayang, meski berhasil terkenal beberapa lagunya sempat dibajak dan dinyanyikan dalam Bahasa Mandarin & Bahasa Tagalok. Selamat jalan pencipta & penyanyi lagu legendaris Indonesia, Rinto Harahap. Semoga diterima di sisi-Nya.